KODE ETIK ICF
KODE ETIK ICF
Kode Etik ICF terdiri
dari lima Bagian Utama:
1. PENDAHULUAN
2. DEFINISI-DEFINISI KUNCI
3. NILAI-NILAI INTI DAN PRINSIP-PRINSIP
ETIKA ICF
4. STANDAR ETIKA
5. IKRAR
1. PENDAHULUAN
Kode Etik ICF
mendeskripsikan nilai-nilai pokok dari Internasional Coaching Federation (Nilai-Nilai
Pokok ICF), dan prinsip-prinsip etika serta standar perilaku yang etis untuk
semua Profesional ICF (lihat definisi). Terpenuhinya standar perilaku etis ICF
ini adalah merupakan kompetensi pertama dari seluruh kompetensi coaching utama
ICF (Kompetensi Inti ICF). Yaitu "Menunjukkan praktik yang etis: memahami
dan secara konsisten menerapkan etika dan standar coaching."
Kode Etik ICF berfungsi
untuk menegakkan integritas ICF dan profesi coaching secara global dengan
-
Menetapkan standar perilaku yang konsisten dengan
nilai-nilai inti ICF dan prinsip-prinsip etika.
-
Memandu proses refleksi, pendidikan, dan
pengambilan keputusan yang beretika
-
Menegakkan dan mempertahankan standar coach ICF
melalui proses Peninjauan Perilaku Etis (Ethical Conduct Review-ECR) ICF
-
Memberikan dasar bagi pendidikan etika ICF dalam
program-program yang terakreditasi ICF
Kode Etik ICF berlaku
ketika para Profesional ICF merepresentasikan diri mereka, dalam segala jenis
interaksi yang berhubungan dengan Coaching. Hal ini dilakukan tanpa memandang
apakah Hubungan Coaching (lihat definisi) telah terjalin. Kode Etik ini
mengartikulasikan kewajiban-kewajiban etis para Profesional ICF yang bertindak
dalam peran mereka yang berbeda sebagai Coach, supervisor coach, mentor coach,
pelatih atau coach peserta pelatihan, atau yang bertugas dalam peran
Kepemimpinan ICF, serta Personil Pendukung (lihat definisi).
Meskipun proses
Peninjauan Perilaku Etis (Ethical Conduct Review/ECR) hanya berlaku untuk para
Profesional ICF, seperti halnya Ikrar, Staf ICF juga berkomitmen terhadap
perilaku etis serta Nilai-Nilai Inti dan Prinsip-Prinsip Etis yang mendukung
kode etik ICF ini.
Tantangan dalam bekerja
berdasarkan etika berarti bahwa para anggota pasti akan menghadapi situasi yang
membutuhkan tanggapan terhadap isu-isu yang tidak terduga, penyelesaian dilema,
dan solusi terhadap masalah. Kode Etik ini dimaksudkan untuk memberi panduan
bagi mereka yang terikat pada Kode Etik ini dengan mengarahkan mereka pada
beragam faktor etis yang perlu dipertimbangkan dan juga untuk membantu
mengidentifikasi cara-cara alternatif dalam melakukan pendekatan terhadap
perilaku etis.
Para Profesional ICF
yang setuju dengan Kode Etik ini akan berusaha untuk bersikap etis, bahkan
ketika harus mengambil keputusan yang sulit atau bertindak dengan berani.
2. DEFINISI-DEFINISI KUNCI
-
"Klien" - individu atau tim/kelompok yang
dicoaching, coach yg dimentori atau disupervisi, atau di coach atau seorang
peserta pelatihan coaching.
-
"Coaching" - bermitra dengan Klien untuk
mendorong pemikiran dan proses kreatif dalam menginspirasi mereka untuk
memaksimalkan potensi pribadi dan profesional mereka.
-
"Hubungan Coaching" - hubungan yang
dibangun oleh Profesional ICF dan Klien/Sponsor di bawah perjanjian atau
kontrak yang mendefinisikan tanggung jawab dan harapan masing-masing pihak.
-
"Kode"-Kode Etik ICF
-
"Kerahasiaan"-perlindungan terhadap
informasi apa pun yang diperoleh seputar keterlibatan coaching kecuali jika ada
persetujuan untuk membukanya.
-
"Konflik Kepentingan"-situasi di mana
seorang Profesional ICF terlibat dalam berbagai kepentingan di mana melayani
satu kepentingan dapat bertentangan dengan kepentingan lainnya. Hal ini dapat
berupa kepentingan finansial, pribadi, atau lainnya.
-
"Kesetaraan"-situasi di mana semua orang
mengalami inklusi, akses ke sumber daya dan kesempatan, terlepas dari ras,
etnis, asal kebangsaan, warna kulit, jenis kelamin, orientasi seksual,
identitas gender, usia, agama, status imigrasi, disabilitas mental atau fisik,
dan area perbedaan manusia lainnya.
-
"Profesional ICF"-individu yang mewakili
diri mereka sendiri sebagai Anggota ICF atau pemegang Kredensial ICF, dalam
peran mencakup namun tidak terbatas pada Coach, Coach Supervisor, Coach Mentor,
Coach Trainer, dan Peserta pelatihan pendidikan coaching
-
"Staf ICF" - personil pendukung ICF yang
dikontrak oleh perusahaan pengelola yang menyediakan layanan manajemen dan
administrasi profesional atas nama ICF.
-
" Internal Coach " - seorang individu
yang dipekerjakan dalam sebuah organisasi dan melatih baik paruh waktu atau
penuh waktu karyawan organisasi tersebut.
-
"Sponsor" - entitas (termasuk
perwakilannya) yang membayar dan/atau mengatur atau menentukan layanan coaching
yang akan diberikan.
-
"Personil Pendukung"-orang-orang yang
bekerja untuk para Profesional ICF untuk mendukung Klien mereka.
-
"Kesetaraan sistemik" - kesetaraan
gender, kesetaraan ras, dan bentuk-bentuk kesetaraan lainnya yang dilembagakan
dalam etika, nilai-nilai inti, kebijakan, struktur, dan budaya komunitas,
organisasi, negara, dan masyarakat.
3.
NILAI-NILAI INTI DAN PRINSIP-PRINSIP ETIKA ICF
Kode Etik ICF didasarkan
pada Nilai-Nilai Inti ICF (Professionalism. Collaboration. Humanity. Equity)
dan berbagai perilaku yang mengalir dari nilai-nilai tersebut. Semua nilai sama
pentingnya dan saling mendukung satu sama lain. Nilai-nilai ini bersifat
aspiratif dan harus digunakan sebagai cara untuk memahami dan
menginterpretasikan seluruh standar. Semua Profesional ICF diharapkan untuk
menunjukkan dan menyebarkan Nilai-Nilai ini dalam semua interaksi mereka.
4. STANDAR ETIKA
Standar etika berikut
ini diterapkan pada kegiatan profesional para Profesional ICF:
Bagian
I - Tanggung jawab kepada klien
Sebagai seorang
Profesional ICF, saya
1.
Menjelaskan dan memastikan bahwa, sebelum atau pada
pertemuan awal, Klien dan Sponsor coaching, memahami hakikat dan potensi nilai
coaching, hakikat dan batasan kerahasiaan, kesepakatan mengenai keuangan, serta
ketentuan lain dalam perjanjian coaching.
2.
Membuat perjanjian/kontrak mengenai peran, tanggung
jawab, dan hak-hak semua pihak yang terlibat dengan Klien(-Klien) dan
Sponsor(-Sponsor) sebelum memulai layanan.
3.
Menjaga tingkat kerahasiaan yang paling tinggi dengan
semua pihak sebagaimana disepakati. "Saya mengetahui dan setuju untuk
mematuhi semua hukum yang berlaku yang berkaitan dengan data dan komunikasi
pribadi."
4.
Memiliki pemahaman yang jernih tentang bagaimana
informasi dipertukarkan di antara semua pihak yang terlibat dalam semua
interaksi pelatihan.
5.
Memiliki pemahaman yang jelas dengan Klien dan
Sponsor atau pihak-pihak yang berkepentingan tentang kondisi di mana informasi
tidak akan dirahasiakan (misalnya, aktivitas ilegal, jika diwajibkan oleh hukum,
sesuai dengan perintah pengadilan yang sah atau panggilan pengadilan; risiko
bahaya yang akan terjadi atau kemungkinan besar terhadap diri sendiri atau
orang lain; dll.). "Jika saya yakin bahwa salah satu dari keadaan di atas
berlaku, saya mungkin perlu memberi tahu pihak yang berwenang."
6.
Ketika bekerja sebagai Coach Internal, konflik
kepentingan atau potensi konflik kepentingan dengan Klien dan Sponsor dikelola
berdasarkan perjanjian coaching dan dialog yang berkesinambungan. Hal ini harus
mencakup penanganan peran, tanggung jawab, hubungan, catatan, kerahasiaan, dan
persyaratan pelaporan lainnya.
7.
Memelihara, menyimpan, dan membuang catatan apa
pun, termasuk file elektronik dan komunikasi, yang dibuat selama interaksi
profesional saya dengan cara yang mengedepankan kerahasiaan, keamanan, dan
privasi, serta mematuhi hukum dan perjanjian yang berlaku. Selain itu, saya
berupaya untuk memanfaatkan perkembangan teknologi yang muncul dan berkembang
dengan baik yang digunakan dalam layanan pelatihan (layanan pelatihan
berbantuan teknologi) dan menyadari berbagai standar etika yang berlaku untuk
hal tersebut.
8.
Tetap waspada terhadap indikasi bahwa mungkin ada
pergeseran nilai yang diterima dari hubungan coaching. Jika demikian, lakukan
perubahan dalam hubungan tersebut atau sarankan Klien/Sponsor untuk mencari
pelatih lain, mencari profesional lain, atau menggunakan sumber daya lain.
9.
Menghormati hak semua pihak untuk mengakhiri
hubungan coaching kapan saja dengan alasan apa pun selama proses coaching dengan
tetap mengacu pada ketentuan dalam perjanjian.
10.
Saya peka terhadap implikasi dari memiliki beberapa
kontrak dan hubungan dengan Klien dan Sponsor yang sama pada saat yang sama
untuk menghindari situasi konflik kepentingan.
11.
Menyadari dan secara aktif mengelola perbedaan
wewenang atau status antara Klien dan saya yang mungkin disebabkan oleh masalah
budaya, hubungan, psikologis, atau kontekstual.
12.
Mengungkapkan kepada Klien saya potensi penerimaan
kompensasi, dan manfaat lain yang mungkin saya terima karena merujuk Klien saya
kepada pihak ketiga.
13.
Memastikan kualitas coaching yang konsisten
terlepas dari jumlah atau bentuk kompensasi yang disepakati dalam hubungan apa
pun.
Bagian II - Tanggung jawab terhadap praktik dan kinerja
Sebagai seorang
Profesional ICF, saya
14.
Mematuhi Kode Etik ICF dalam semua interaksi saya.
Ketika saya mengetahui adanya kemungkinan pelanggaran Kode Etik oleh diri saya
sendiri atau saya mengetahui adanya perilaku yang tidak etis pada Profesional
ICF lainnya, saya akan mengangkat masalah ini dengan rasa hormat kepada
pihak-pihak yang terlibat. Jika hal ini tidak menyelesaikan masalah, saya akan
menyerahkannya kepada otoritas formal (misalnya, ICF Global) untuk
diselesaikan.
15.
Mewajibkan kepatuhan terhadap Kode Etik ICF oleh
semua Tenaga Penunjang.
16.
Berkomitmen terhadap mutu melalui pengembangan
pribadi, profesional dan etika yang berkelanjutan.
17.
Mengakui keterbatasan atau keadaan pribadi saya
yang dapat mengganggu, bertentangan dengan atau mengganggu kinerja coaching
atau hubungan coaching profesional saya. Saya akan meminta dukungan untuk
menentukan tindakan yang harus diambil dan, jika perlu, segera mencari
bimbingan profesional yang relevan. Hal ini mungkin termasuk menangguhkan atau
mengakhiri hubungan kepelatihan saya.
18.
Menyelesaikan setiap konflik kepentingan atau
potensi konflik kepentingan dengan menyelesaikan masalah tersebut dengan
pihak-pihak yang relevan, mencari bantuan profesional, atau menangguhkan
sementara atau mengakhiri hubungan profesional.
19.
Menjaga privasi Anggota ICF dan menggunakan
informasi kontak Anggota ICF (alamat email, nomor telepon, dan sebagainya)
hanya sebagaimana diizinkan oleh ICF atau Anggota ICF.
Bagian III - Tanggung jawab terhadap profesionalisme
Sebagai seorang
Profesional ICF, I:
20.
Mengidentifikasi secara akurat kualifikasi coaching
saya, tingkat kompetensi coaching, keahlian, pengalaman, pelatihan, sertifikasi
dan Kredensial ICF.
21.
Membuat pernyataan lisan dan tertulis yang benar
dan akurat tentang apa yang saya tawarkan sebagai seorang Profesional ICF, apa
yang ditawarkan oleh ICF, profesi coaching, dan nilai potensial dari coaching.
22.
Berkomunikasi dan menciptakan kesadaran dengan
mereka yang perlu diberitahu tentang tanggung jawab etis yang ditetapkan oleh
Kode Etik ini.
23.
Memegang tanggung jawab untuk menyadari dan
menetapkan batasan-batasan yang jelas, tepat dan peka terhadap budaya yang
mengatur interaksi, baik secara fisik maupun tidak.
24.
Tidak berpartisipasi dalam hubungan seksual atau
romantis dengan Klien atau Sponsor. Saya akan selalu memperhatikan tingkat
keintiman yang pantas untuk hubungan tersebut. Saya akan mengambil tindakan
yang tepat untuk mengatasi masalah ini atau membatalkan perjanjian tersebut.
Bagian IV - Tanggung jawab kepada masyarakat
Sebagai seorang
Profesional ICF, saya
25.
Menghindari diskriminasi dengan menjaga keadilan
dan kesetaraan dalam semua kegiatan dan operasional, dengan tetap menghormati
aturan dan praktik budaya setempat. Hal ini termasuk, namun tidak terbatas
pada, diskriminasi berdasarkan usia, ras, ekspresi gender, etnis, orientasi
seksual, agama, asal kebangsaan, kecacatan, atau status militer.
26.
Mengakui dan menghormati kontribusi dan kekayaan
intelektual orang lain, hanya mengklaim kepemilikan materi saya sendiri. Saya
memahami bahwa pelanggaran terhadap standar ini dapat membuat saya terkena
tuntutan hukum dari pihak ketiga.
27.
Jujur dan bekerja sesuai dengan standar ilmiah yang
diakui, pedoman subjek yang berlaku, dan batas-batas kompetensi saya ketika
melakukan dan melaporkan hasil penelitian.
28.
Saya menyadari dampak saya dan klien saya terhadap
masyarakat. Saya menganut filosofi "berbuat baik" dan
"menghindari yang buruk".
5. IKRAR ETIKA PROFESIONAL
ICF:
Sebagai seorang
Profesional ICF, sesuai dengan Standar Kode Etik ICF, saya mengakui dan setuju
untuk memenuhi kewajiban etis dan hukum saya terhadap klien coaching , Sponsor,
kolega, dan masyarakat luas.
Jika saya melanggar
bagian mana pun dari Kode Etik ICF, saya setuju bahwa ICF atas kebijakannya sendiri
dapat meminta pertanggungjawaban saya atas tindakan tersebut. Saya juga setuju
bahwa pertanggungjawaban saya kepada ICF untuk setiap pelanggaran dapat
mencakup sanksi, seperti kewajiban mengikuti pelatihan pelatih tambahan atau
pendidikan lainnya atau kehilangan Keanggotaan ICF dan/atau Kredensial ICF.
Untuk informasi lebih
lanjut tentang Proses Peninjauan Perilaku Etis termasuk tautan untuk mengajukan
keluhan, silakan klik tombol di bawah ini.
Diadopsi oleh Dewan
Direksi Global ICF September 2019
Comments
Post a Comment